Ngobrolin #13: The Terminator (1984)


Terminator bisa dibilang adalah film terakhir dari James Cameron yang memiliki budget di kisaran menengah. Setelah kesuksesan film ini, Jamen menyutradari banyak film seperti Aliens, Titanic dan Avatar (yang biru), ia selalu membuat film dengan pengeluaran yang bisa dibilang high- end. Karena itu film ini terasa sangat berbeda dengan filmnya yang lain.

Kita saat ini mungkin tidak menyadarinya, namun plot dari terminator merupakan sebuah ide yang gila di zamannya. Arnold Schwarzenegger bahkan sempat khawatir saat menerima tawaran untuk bermain dalam film ini, karena plot dari film ini lebih terdengar seperti sebuah plot untuk b- movies daripada action film dengan budget 6.4 juta US dollar. Film ini bisa saja berakhir seperti Liforce atau Saturn 3, hanya diingat oleh beberapa orang saja.

Minimnya budget film ini dibanding dengan sekuel- sekuelnya memang sedikit banyak terlihat. Namun hal tersebut tertutup oleh ceritanya yang mengagumkan. Tidak banyak adegan yang menayangkan bagaimana kehidupan manusia di masa depan setelah robot menguasai dunia, namun cara Kyle Reese (Michael Biehn) menceritakan kehidupannya di masa depan sudah cukup untuk membuat penonton membayangkan betapa mengerikannya masa depan tersebut.

Banyak orang akan berargumen bahwa Terminator 2 merupakan film yang secara keseluruhan lebih superior dari film ini. Namun berbeda dengan Evil Dead 2, Terminator 2 merupakan sekuel dalam arti yang masih sangat tradisional sehingga membutuhkan Terminator pertama sebagai pondasinya.

Terminator sebagai sebuah franchise memang sangat unik. Film ini begitu dicintai banyak orang, namun dari 6 film yang dibuat sampai saat ini hanya 2 yang bisa digolongkan sangat bagus dan layak untuk ditonton. Sebagian besar sisanya berkisar dari biasa saja sampai sangat membosankan.

Comments