Ngobrolin #39: Psycho (1960)


Psycho bercerita mengenai Marion Crane, seorang sekretaris yang mencuri uang sebanyak 40.000 US dollar dari bossnya. Ia mencuri uang itu bukan tanpa asalan namun untuk membayar alimentasi kekasihnya. Di tengah perjalanan, ia berhenti di satu- satunya motel di sepanjang jalan tersebut. Namun ia tidak mengetahui bahaya apa yang mengancamnya dalam motel tersebut.

Hitchcock mempunyai sebuah ide atau konsep mengenai suspense. Menurutnya suspense tidak harus menenai misteri, dengan memberikan cukup informasi kepada penonton pun sebuah film dapat menciptakan suspense. Ia memberikan contoh sebagai berikut: dua orang bermain poker mungkin terlihat seperti adegan biasa, namun berikan penonton informasi bahwa dibawah meja tersebut terdapat sebuah bom yang akan meledak 5 menit lagi maka adegan tersebut akan berubah menjadi menegangkan. Psycho membawa konsep tersebut ke arah yang berbeda. Awalnya perhatian kita akan difokuskan ke uang yang dibawa oleh Marion, namun disini plot twist pertama muncul, uang tersebut justru berubah menjadi tidak relevan di tengah cerita. Tiba- tiba saja fokus film berpindah kepada misteri tentang pembunuh Marion. Di bagian ini pun penonton masih "ditipu" mengenai identitas si pembunuh.

Menonton psycho rasanya seperti menonton seorang ahli bekerja, setiap adegan dalam film ini tidak ada yang sia- sia, bisa dibilang film ini merupakan film yang efektif. Scene yang awalnya terlihat biasa saja namun dapat mencuri perhatian penonton. Salah satu scene favorit saya adalah dialog antara Norman dengan Marion. Plot film serasa berhenti hanya untuk memberikan ruang kepada perkembangan karakter Norman. Disitu kita bisa mengenal dengan sangat dalam seorang karakter yang baru saja kita temui beberapa menit sebelumnya.

Bagian akhir dalam film ini menurut saya merupakan titik terendahnya. Saat psikeater tiba- tiba muncul dan menjelaskan kepada para karakter dan secara tidak langsung kepada penonton mengenai plot dari film ini. Di bagian inilah Psycho menunjukkan usianya. Tidak jarang film di era tersebut mempunyai satu atau lebih karakter yang gunanya hanya memberikan eksposisi untuk penonton. Mungkin hal ini merupakan sebuah kebiasaan yang dibawa dari era film bisu dimana terdapat narator yang menjelaskan film yang ditonton.

Psycho pada eranya dan mungkin sampai saat ini dapat melakukan hal- hal yang dianggap tabu atau dihindari oleh banyak film lain. Oleh karena itu, untuk film ini umur hanyalah angka.

Comments