Ngobrolin #40: Village of the Damned (1960)


Karena saya telah menonton remake dari film ini, maka post ini sedikit banyak akan berisi perbandingan dengan versi 1995 dari film ini.

Bagian awal dari film ini kurang lebih sama dengan versi John Carpenter. Para warga kota kecil bernama Midwich yang terletak di pedesaan Inggris tiba- tiba saja mengalami pingsan masal. Satu kota tersebut seperti tertidur selama beberapa jam. Setiap orang yang berusaha untuk masuk ke dalam batas kota tersebut juga mengalami hal yang sama. Bahkan pesawat yang lewat harus berada di ketinggian tertentu jika tidak ingin menjadi korban dari kejadian tersebut.

Beberapa hari setelah kejadian tersebut, banyak wanita di kota tersebut dinyatakan hamil namun tanpa sebab yang pasti. Anak- anak yang dilahirkan dari kehamilan tersebut memiliki ciri khusus yaitu rambut yang berwarna putih dan mata yang berwarna sangat terang. Pertumbuhan mereka pun tidak wajar, sehingga mereka terlihat lebih dewasa daripada umurnya. Selanjutnya kejadian- kejadian aneh mulai bermunculan di sekitar anak- anak tersebut.

Versi film ini mengambil jalur yang lebih ilmiah daripada versi remake nya. Berbeda dengan film John Carpenter, dimana bagian ini cuma dijelaskan sedikit saja, versi ini benar- benar memainkan unsur ilmiah sebagai suatu misteri yang harus dipecahkan. Entah kenapa saya merasa versi John Carpenter seperti terburu- buru dalam mengembangkan plotnya. Versi tersebut seperti ingin sekali melewatkan bagian tengah dari film dan langsung menuju ke climax-nya. 

Film ini mengambil tema mengenai keangkuhan serta kesombongan manusia yang berusaha untuk menguasai sesuatu yang berada di luar kendalinya. Gordon Zellaby yang berusaha mengeksploitasi anak- anak "ajaib" tanpa memikirkan etika dan konsekuensi dari tindakannya tersebut akhirnya harus berusaha memperbaiki kesalahannya.

Comments