Ngobrolin #48: A Nightmare on Elm Street (1984)

A Nightmare on Elm Street merupakan sebuah film yang dirilis tahun 1984. Disutradari oleh Wes Craven, yang sebelumnya memang sudah terkenal dalam genre slasher serta horror dari beberapa filmnya sebelum ini. A Nightmare on Elm Street saat ini sudah menjadi sebuah franchise yang sangat legendaris. Saat ini franchise tersebut sudah memproduksi 9 film, sebuah seri televisi, serta berbagai macam media lainnya. Kesuksesan tersebut dimulai dari film ini.

Plot dari film ini berfokus kepada empat orang remaja yang hidup berdekatan. Mereka semua memiliki mimpi yang sama, yaitu seorang pria dengan cakar yang terbuat dari pisau mengejar dan berusaha membunuh mereka. Untuk menghindari mimpi buruk tersebut, mereka mencoba tetap bangun selama mungkin. Namun, kekurangan tidur justru mempengaruhi psikologis mereka sampai di titik dimana mereka tidak bisa membedakan antara kenyataan dan mimpi.

Menggunakan konsep mimpi memang merupakan ide yang luar biasa hebat. Tidak ada logika dalam mimpi, semua bisa terjadi. Penonton pun tidak akan mempertanyakan realita dalam film tersebut, karena jawabannya selalu sama, hal tersebut terjadi dalam mimpi so anything goes. Semakin lama, garis besar yang membedakan antara mimpi dan realita semakin kabur. Hampir tidak ada transisi antar kedua kenyataan tersebut. Seorang karakter bisa saja terlihat bangun, namun tiba- tiba di scene berikutnya, Freddy muncul dari dalam kegelapan.

Aksi Freddy merupakan salah satu hal terbaik dalam film ini, tidak seperti penjahat slasher kebanyakan seperti Michael Myers dan Jason Voorhees, Freddy merupakan karakter yang sangat aktif. Ia berbicara dengan gaya yang unik, ia juga bermain- main dengan korbannya. Robert Englund memainkan karakter ini dengan baik, banyak orang yang bilang bahwa karakter Freddy hanya bisa dimainkan olehnya. Mungkin hal tersebut merupakan salah satu alasan mengapa remake tahun 2011 dari film ini kurang dinikmati para fansnya, namun saya akan membahas hal tersebut nanti, saat saya sampai pada film tersebut. 

Comments