Ngobrolin #50: Alien (1979)



Alien adalah sebuah film percampuran antara science fiction dan horror. Disutradarai oleh Ridley Scott dan ditulis oleh Dan O' Bannon. Berfokus kepada kru pesawat luar angkasa yang bernama Nostromo, di tengah perjalanan kembali ke bumi, mereka menerima misi baru untuk menyelidiki sinyal misterius. Tanpa mereka ketahui, sinyal tersebut membawa malapetaka ke dalam pesawat mereka.

Alien adalah salah satu film yang menurut saya timeless, salah satu faktornya adalah pencahayaan. Sering kali penonton hanya dapat melihat bayangan atau siluet dari apa yang ada di depan kamera. Hal tersebut menjaga realitas dari film ini. Less is more, hal tersebut juga berlaku untuk Xenomoph, jarang sekali kita melihatnya secara utuh. Karena menang, kalau kita melihat alien tersebut secara keseluruhan maka penonton akan sadar bahwa makhluk tersebut hanya kostum, hal tersebut beberapa kali saya rasakan saat menonton film ini, terutama di bagian akhir.

Set piece yang digunakan dalam film ini sangat luar biasa. Penonton diajak berjalan- jalan di dalam pesawat Nostromo dengan teknologi retrofuturistiknya. Kita melihat area rumah sakit, kamar cryosleep, ruang makan, serta kokpit. Tidak ada teknologi yang over the top atau terlihat imajinatif, semuanya dibuat dengan sangat teliti untuk memberikan kesan nyata sekaligus futuristik pada jamannya. Saya juga tertarik dengan desain alien dan pesawatnya. Pesawat alien terlihat semi organik dengan lorong- lorong yang berongga, seperti saluran dalam makhluk hidup. 

Xenomorp pun tidak kalah menariknya, setiap fasenya memiliki detil yang memanjakan mata. Telurnya berbentuk bulat dengan cangkang yang keras namun isinya seperti terlapis oleh daging. Facehugger merupakan faovorit saya pribadi, bentuknya yang mirip seperti antropoda serta ekornya yang bergerak seirama dengan napas korbannya. Chestbuster tidak semenarik fase sebelumnya, terutama saat ia berlalri, sangat terlihat tidak natural.Fase dewasa atau yang sekarang lebih sering disebut sebagai  Xenomorp saat ini sudah menjadi sosok yang ikonik, tapi saat film ini tayang, it's a big reveal. Bahkan setelah film ini berumur lebih dari 40 tahun, sosoknya tetap memberikan teror dan rasa takut yang berbeda dari banyak monster lain.

Alien merupakan kategori film slow burn. Kita diberikan waktu untuk mengamati dan mengagumi detil dari tiap momen. Tidak ada jumpscare tiap 5 menit, setiap kemunculan Xenomorph selalu digunakan dengan potensi maksmalnya, para karakter mempunyai momen istirahat dan memikirkan apa yang terjadi serta bagaimana mereka akan bertindak selanjutnya.

Alien memberikan kita kesempatan untuk merasakan sebuah ketakutan yang berbeda dari film horror lain, yaitu terjebak bersama dengan monster di luar angkasa. Seperti tag line nya, in space, no one can hear you scream.

Comments