Ngobrolin #52: Planet of the Apes (1968)



Planet of the Apes atau 'Planet' adalah sebuah film yang disutradari oleh Franklin J. Shaffner. Ditulis oleh Micheal Wilson dan Rod Serling. Rod Serling mengadaptasi sebuah novel Perancis yang berjudul Planet of the Apes, atau lebih dikenal dengan nama Monkey Planet.

Film ini berfokus kepada George Taylor, satu dari 3 astronot yang terdampar di sebuah planet misterius. Setelah menyusuri planet, mereka bertemu dengan penghuni planet tersebut yang mirip sekali dengan manusia, namun mereka bertingkah laku layaknya hewan. Dan anehnya para monyet di planet tersebut justru bertingkah seperti manusia. Sekarang Taylor harus kabur dari para monyet dan pulang ke planetnya sendiri.

Planet of the Apes adalah film dengan genre science fiction namun dibungkus dengan adventure. Jika melirik sedikit saja film ini akan terlihat seperti b-movie di eranya. Tentu saja Planet menggali lebih dalam dari itu. Ia mamancing penontonnya untuk berpikir tentang posisi manusia di dunia ini sekaligus menantang pemikiran bahwa manusia adalah pusat alam semesta. Film ini menunjukkan kalau peran tersebut dapat tertukar dengan mudah, bahwa peradaban sangat rapuh dan mudah untuk hancur dan terlupakan.

Draft awal dari film ini ditulis oleh Rod Serling dan meskipun naskah tersebut ditolak, saya tetap merasakan elemen- elemen dari Twilight Zone dalam film ini. Terutama ending yang biasa orang bilang sebagai 'shocking'. Saya tidak memiliki kemewahan untuk menyaksikan film ini tanpa mengetahui ending tersebut. Namun bisa saya bilang, twist-nya tidak datang entah dari mana, namun dibangun secara perlahan- lahan dari awal film. Banyak foreshadow yang dilemparkan entah dalam bentuk eksposisi atau juga dialog- dialog yang terkesan retorika. Ending tersebut akan bekerja dengan baik di era sekarang karena banyak orang yang menganggap hal- hal yang ada dalam film ini merupakan akibat dari terbatasnya teknologi dan budget saat itu, tapi tidak semuanya adalah bagian dari cerita, I can tell you that much.

Comments