Jika George Romero merupakan pelopor dari film zombie modern, maka Joe Dante adalah pelopor untuk sebuah genre yang mungkin hanya bisa saya jelaskan sebagai litte monster mayhem. Film ini melahirkan beberapa film yang berusaha meniru kesuksesannya seperti Critters, Goulies dan Munchies.
Gremlins bercerita tentang Billy Peltzer, yang diberikan hadiah natal oleh ayahnya sebuah peliharaan bernama mogwai yang ia beri nama gizmo. Ada tiga aturan penting dalam memelihara mogwai, yaitu yang pertama adalah ia tidak boleh terkena sinar matahari, yang kedua adalah tidak boleh diberi makan setelah tengah malam dan yang ketiga adalah mogwai sama sekali tidak boleh terkena air sedikitpun. Namun tanpa sengaja Billy melanggar aturan tersebut membuat mogwai melahirkan banyak monster bernama gremlins yang mengakibatkan kerusuhan di kota.
Special effect dalam film ini merupakan salah satu sumber kesuksesannya. Para gremlins terlihat sangat hidup dan berkarakter. Gremlin sudah seperti makhluk sungguhan, kita bisa melihat ekspresi di muka mereka serta tingkah laku mereka yang sangat aktif. Dalam satu scene kita bisa melihat banyak sekali gremlin, bahkan dalam scene di bioskop puluhan gremlin bisa dilihat memenuhi layar.
Jika dilihat hanya dari luarnya saja maka film ini mungkin terlihat seperti film box office pada umumnya. Namun di dalamnya sebenarnya film ini menggunakan teknik storytelling yang hebat. Kita tidak pernah dijelaskan mengenai apa itu gremlin namun hanya dengan menonton filmnya saja kita bisa mengerti. Beberapa scene seperti gremlins takut kepada api atau berenang di dalam kolam cukup menjelaskan bahwa mereka masih memiliki kemampuan yang sama seperti mogwai tanpa harus menggunakan monolog dari para karakter.
Hal yang paling menyenangkan dalam film ini adalah menonton para gremlin berbuat ulah. Gremlin digambarkan sebagai monster yang senang mengacaukan mesin serta berbuat semaunya. Di film ini kita melihat gremlin merokok, menyerang manusia, mengendarai mobil sampai menonton film.
Comments
Post a Comment